Sebagai bentuk peningkatan layanan
terhadap masyarakat difabel, Transjakarta melakukan sejumlah inovasi,
salah satunya adalah dengan menyediakan halte yang ramah difabel.
Proyek ini di mulai dari Halte Balaikota. Halte ini ditinjau langsung
oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Rabu (19/9). “Kami
sudah mendata ada 75 halte yang ramah difabel dan bisa digunakan oleh
pengguna kursi roda. Kami sedang melakukan pembenahan semua fasilitas
agar dapat memberikan pelayanan yang setara bagi seluruh kalangan
masyarakat termasuk difabel” jelas Budi Kaliwono. Proyek halte ini
juga dilengkapi dengan toilet untuk pelanggan Transjakarta dan dapat
digunakan
oleh difabel.
Untuk pengadaan toilet, kami sedang menjajaki 2 (dua) model bisnis,
pengadaan sendiri dan pengadaan dengan pihak swasta. Untuk model yang
kami gunakan di halte balaikota kami menggandeng partner dengan model
bisnis dimana investasi dan operasional toilet akan dibiayai dari iklan
yang dipasang di fasilitas toilet tersebut.” Kami juga sedang
mengembangkan system tap in dalam menggunakan toilet untuk mendukung
cashless society, Rp. 2000 s/d 31 Oktober gratis,” imbuh Budi Kaliwono.
Untuk memudahkan pelanggan, halte ramah difabel diberi cat warna hijau
muda (tosca) pada tiang tiang ram jembatan penghubung dengan jembatan
penyeberangan orang (JPO). Tiang warna hijau ini akan menjadi penanda
sebagai halte yang ramah difabel.
Halte Transjakarta yang ramah difabel tersebar di seluruh koridor di 5
wilayah Jakarta. Ke depannya halte ramah difabel ini juga akan
dilengkapi sign block berbentuk kursi roda sebagai penanda halte ramah
difabel.
Prasetia Budi
Humas
PT.Transportasi Jakarta
Humas
PT.Transportasi Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar